Kronologi Penangkapan Dokter Tersangka Penghina Panglima TNI |
AGEN POKER TERPERCAYA
Menurut Wali Nagari Kayu Tanam, Harmen Sandri, Siti Sundari Daranila baru saja pindah ke wilayahnya dari Jakarta sekira lima bulan Lalu. Ia bersama dua anaknya tinggal dan menempati rumah orang tuanya yang selama ini memang kerap kosong. Secara administrasi kependudukan, Siti belum tercatat dalam pusat data di kantor Wali Nagari Kayu Tanam. Ia baru sebatas menyampaikan keinginannya untuk pindah secara lisan dan belum mengurus dokumen-dokumen kepindahan. Rencananya memang mau pindah, tapi ia baru menyampaikan secara lisan. Bahkan kedua anaknya juga sudah bersekolah di sini," kata Harmen ketika ditemui wartawan pada Sabtu, 16 Desember 2017.
AGEN BANDAR Q ONLINE TERPERCAYA
Siti dijemput tim Mabes Polri didampingi Kepala Polsek dan Kepala Polres setempat pada Jumat siang. Setelah sempat berbincang-bincang beberapa menit, polisi menunjukkan surat penangkapan kepada Siti. Didampingi dua polwan, dia lebih dulu kemudian dibawa petugas. Sebagai perangkat pemerintahan nagari, Harmen menyayangkan ada warga yang tersangkut kasus ujaran kebencian. Dia mengimbau seluruh warganya di Kenagarian Kayu tanam agar berhati-hati dalam menggunakan media sosial.
AGEN JUDI DOMINO QQ ONLINE INDONESIA
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Siti mengunggah sebuah tulisan di Facebook dengan nama Gusti Sikumbang. Dia menulis, “Kita pribumi rapatkan barisan, Panglima TNI yang baru Marsekal Hadi Tjahyanto bersama istri Lim Siok Lan dgn 2 anak cewek cowok....anak dan mantu sama sama di angkatan udara.” Polisi juga menyita sejumlah barang bukti berupa dua unit telepon genggam dalam penangkapan itu. Dugaan sementara, Siti Sundari Daranila menyampaikan ujaran kebencian itu akibat ketidakpuasan terhadap kinerja dan kebijakan pemerintah. Rumah Siti di pinggir jalan Pasar Gelombang tampak sepi. Pintu terkunci dari dalam dan hanya ada dua anak kecil.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.